ME VS PUBLIC: GUARDIANS OF THE GALAXY 1 & 2
Hi, odd friends.
Udah pada nonton Guardians of the Galaxy 2?
Pada postingan kali ini, sebelumnya saya mau jelasin dulu kenapa saya ngasih judul 'Me vs Public'.
Seperti yang kita tahu, sejak debut film pertamanya, Guardians of the Galaxy menjadi salah satu film Marvel yang paling dicintai..... oleh publik Amerika Serikat, khususnya. Pada tahun 2014, saat film pertamanya dirilis, reaksi penonton AS nge-hype banget dan diikuti dengan review yang mayoritas positif dari para kritikus film. Buat yang hidupnya bergantung pada Rotten Tomatoes, silakan cek lagi, film pertamanya mendapat skor 91% di situs tersebut.
Masalahnya, waktu nonton film pertamanya, saya nggak merasakan hype yang digembor-gemborkan oleh publik. Ya memang sih, soundtrack-nya oke-oke banget dan itu jadi satu faktor unik dari film tersebut. Tapi emang dasarnya selera saya cenderung beda sama selera umum kali ya--bagi saya GotG 1 terlalu 'kartun' menurut standar film live action saya. Bahkan humornya juga nggak bikin saya ketawa, palingan senyum.
Kalo semisal GotG itu film kartun, saya akan bilang filmnya sempurna. Tapi sebagai film live action, meski diadaptasi dari komik dengan latar belakang kisah yang sangat khayal, hasilnya jadi kurang relate-able. Saya tadinya berharap ada sentuhan yang lebih realistis selain para pemerannya yang notabene orang asli, bukan animasi.
Tapi sekali lagi--ini adalah opini yang nggak populer. Sebagian besar penonton (khususnya di AS), cinta banget sama film ini. Sampai akhirnya Guardians of the Galaxy vol. 2 pun rilis.
Dengan perasaan enteng dan adem-adem aja, saya berangkat ke bioskop untuk nonton GotG vol. 2. Ya karena bukan fans berat GotG 1, saya jadi nggak punya harapan atau ekspektasi apa pun waktu nonton.
Dan waktu nonton...
Oke, awal-awalnya masih sama aja ama yang pertama. Makin ke tengah... hmm, konfliknya kayaknya makin mendalam nih. Dan makin mendekati akhir, waktu Yondu dan Ego udah mulai terlibat di dalam cerita... WAH. I LIKE IT.
GotG vol. 2 menawarkan konflik dan sisi emosional tiap karakter yang lebih mendalam, bahkan mulai menyentuh ke sisi-sisi cerita yang lebih gelap. Nah, ini baru selera saya. Pesan moralnya langsung kerasa begitu cerita mengarah ke Yondu, Peter dan Rocket--ditambah perseteruan kakak-adik angkat, Gamora dan Nebula. Di akhir film ini mata saya beneran sembab karena banyak nangis. Padahal waktu GotG 1 saya nyengir aja jarang.
Humornya juga jadi lebih banyak yang kena di saya, mungkin karena saya udah jadi lebih peduli dengan tiap karakternya. Ya tapi overall level humornya masih sama kayak film yang pertama sih. Persamaan antara film pertama dan kedua adalah: saya paling ngakak pas adegan SENJATA PAMUNGKAS-nya Peter (clue: tarian bego VS Pacman). He got me twice on this...
Kemudian, setelah kelar nonton, saya pun ngecek review, komentar dan skor GotG 2 yang saya kira bakal lebih bagus lagi dibanding yang pertama. Tapi kenyataannya--lagi-lagi publik AS tidak sependapat dengan saya (haha). Sebagian besar kritiknya memang nggak jelek, tapi mereka semua cenderung menyatakan sekuel ini gagal menyamai pendahulunya. Again, buat yang kudu banget liat skor RT, skor sekuel ini ada di angka 81%. Tetep bagus, tapi lumayan merosot dibandingkan film pertamanya.
Well, well... oke. Paham saya. Memang dalam kasus GotG ini, opini saya akan selalu bertentangan dengan selera publik. Saya nggak tahu kalau publik dan fans Marvel Indonesia gimana. Beberapa temen deket saya sih biasa aja sama GotG sejak film pertamanya. Tapi nggak sedikit juga fans di Indonesia yang opininya kayak kesetir opini publik AS maupun skor-skor RT, IMDb dan lain-lain. Soalnya banyak juga fans Indonesia yang komentarnya bener-bener based on skor RT (padahal dia sendiri belum nonton).
Inilah nikmatnya nonton film, nikmatnya mengapresiasi popular culture... pasti ada subjektivitas. Namanya aja beda kepala, mata dan telinga. Wajar sebenernya kalo punya pendapat dan selera yang berbeda soal film. Kalo saya sih keukeuh lebih suka GotG vol. 2. Lebih pas dengan selera saya.
Saya juga belajar banget untuk nggak terlalu terpaku dengan review dan skor-skor yang ada. Tentu saja review dan skor itu membantu, dan asik juga buat dibaca (sebelum maupun sesudah kita nonton sendiri)--tapi kita juga SAH banget punya pendapat sendiri.
Oh ya, akan lebih baik lagi kalo kita bisa menyampaikan opini atau kritikan kita dengan bahasa yang enak diterima, bukan nge-bash, menghina, apalagi mencaci-maki. Jujur boleh banget, tapi nggak perlu kasar. :)
Anyway, meski pendapat dan selera saya sering berbeda dengan publik, persamaan saya saat ini dengan mereka adalah menantikan GotG vol. 3--semoga bisa lebih keren lagi!
OK then, see you on the next post!
SUPER ODDINARY

I'm almost ordinary if I'm not odd.
Popular Posts
-
Bagi kebanyakan fans franchise film X-Men dan penonton film pada umumnya, X-Men: Days of Future Past (2014) adalah film terbaik dari sem...
-
Meskipun blog ini rencananya bakal didominasi oleh review film superhero, saya ngerasa harus menyisipkan konten yang satu ini: review film I...
-
Sambil nunggu film superhero baru dirilis, saya mau coba bahas serial X-Men yang baru-baru ini selesai satu season, "The Gifted". ...
-
Akhirnya pertengahan Desember 2015 kemaren, 20th Century Fox merilis teaser trailer pertama film X-Men: Apocalypse yang akan tayang bulan ...
-
Taun 2016 bakal jadi taun bersejarah buat para penggemar film superhero/film adaptasi komik, sekaligus jadi tahun paling bokek karena s...
-
Setelah melewati beberapa fase MCU dengan berbagai macam film superhero-nya, kadang saya merasa "nggak ada yang mengejutkan lagi dari f...
-
Deadpool, Deadpool, Deadpool. *geleng-geleng kepala* Is he good? Is he bad? Satu hal yang pasti: the movie was a good comic-boo...
-
Film "Avengers: Infinity War" sudah membuktikan pengaruh besarnya sehingga mampu menggerakkan movigoers, fans Marvel, maupun fans ...
-
Postingan kali ini akan diawali dengan rasa malu karena saya udah ninggalin blog ini sejak Februari 2016, alias 1 tahun lalu. I had a go...
-
Buat para pecinta superhero Barat, khususnya film superhero besutan Marvel dan DC yang persaingannya lagi hot-hot- nya--saya yakin kehadi...
CREDIT
Icons (header and profile section) made by Smashicons from www.flaticon.com is licensed by

No comments:
Post a Comment