Flower Blossomed in a War: WONDER WOMAN


Buat para pecinta superhero Barat, khususnya film superhero besutan Marvel dan DC yang persaingannya lagi hot-hot-nya--saya yakin kehadiran film solo Wonder Woman banyak diamini--khususnya oleh mereka yang sudah menanti-nanti sosok superhero perempuan sebagai tokoh utama, bukan hanya tokoh pemanis di antara banyaknya superhero pria.

Meskipun cukup banyak tokoh superhero perempuan, tapi jujur aja kita kekurangan film dengan superhero perempuan sebagai tokoh utamanya--front and center. Saya cuma inget film Cat Woman (2004) dan Elektra (2005) yang tokoh utamanya adalah superhero perempuan--sayangnya film-film tersebut nggak cukup bagus dan sukses untuk dibilang ikonik.

Kehadiran film solo Wonder Woman ini jadi awal yang bagus di mana banyak fans superhero Barat yang perempuan merasa lebih terwakili. Kesuksesan film ini bisa menjadi trigger kemunculan lebih banyak film-film superhero perempuan di masa mendatang (X-23/Laura solo film from Fox Marvel is also coming, btw).

Nah, apakah film Wonder Woman ini bisa dibilang sukses dan berpotensi besar membuat studio-studio film makin percaya diri membuat film superhero perempuan?

WELL, YES.

Bukan cuma karena film-film DC sebelumnya rata-rata dinilai "jelek" lho, lantas film Wonder Woman ini jadi kelihatan bagus (tapi mungkin ada yang cara menilainya kayak gitu sih...). Kalo dari saya, poin pertama yang pengen saya puji adalah TONE.

Tone di sini bukan merujuk pada teknis pewarnaan film atau apa, tapi lebih pada tone cerita. Film ini menggabungkan tone serius (agak dark bahkan), humor, haru--dan tetap sangat kerasa kalo ini film superhero banget. Kalo film-film DC sebelumnya banyak dikritik karena tone-nya terlalu dark dan berat--tone film Wonder Woman ini enak balance-nya.

Ada momen di mana kita dibuat takjub dan terkesima dengan kehidupan orang-orang Amazon dan kisah Dewa-Dewa Yunani.  Ada momen di mana kita dibuat tersentuh dan sedih dengan relationship antar karakternya. Ada momen di mana kita deg-degan dan thrilled dengan action-nya. Ada juga momen di mana kita geli, ketawa-ketawa.

Dan yang jelas, momen mengikuti perkembangan karakter Diana dari seorang Putri Amazon yang masih seperti kuncup bunga sampai dia mekar menjadi Wonder Woman di tengah peperangan manusia itu gampang dihayati karena flow ceritanya enak. Nyaman diikuti. Ada adegan yang mempertegas kontinuitas dengan film BvS sebelumnya tanpa menjadikannya rumit.

Saya sering bilang kalo saya suka tipe film superhero yang tetap menyajikan elemen realistis dan cerita yang relatable. Nah, meskipun Wonder Woman ini termasuk yang "superhero banget" (bukan kayak Logan atau Captain America 2 yang minim "efek 5 dolar")--tapi latar belakang cerita tentang Perang Dunia II menambah elemen realistis tentang kengerian era peperangan yang melibatkan politik serta ego manusia. Menurut saya takarannya cukup lah antara elemen realistis dengan taburan "bumbu koya"-nya.

So, hanya berdasarkan komentar di atas aja, saya kasih skor 8/10 buat Wonder Woman. Karena ketepatan tone dan storyline yang enak dinikmati poinnya besar buat saya.

Sisanya, berikut komen-komen tentang detail yang agak nitpicking tentang film ini:

  • Casting, menurut saya pas, akting OK, nothing mind-blowing but OK.
  • Saya suka theme song suara gitar tiap Wonder Woman beraksi... am I alone on this?
  • Kalo dipikir-pikir Wonder Woman ini agak kayak gabungan Captain America sama Thor ya... hehehe... ya udahlah nggak usah dipikir...
  • SEJUJURNYA, ada beberapa efek CGI yang kurang smooth menurut saya, dan ini yang membuat "bumbu koya" terasa agak asin di beberapa bagian tapi nggak banyak.
  • Saya berharap ada sesuatu yang lebih dari Dr. Poison tapi ternyata dia lumayan datar-datar aja.
  • Saya kurang suka dengan ending pose Wonder Woman di akhir film. Not a big deal though.
  • Line favorit: "I can save today. You can save the world." - Steve Trevor

Oke guys... demikian komentar dan review sangat singkat tentang film Wonder Woman. 
As a note, ini adalah komentar FRESH setelah nonton Wonder Woman untuk pertama kali.

Setuju nggak setuju... saya harap kita semua setuju bahwa para fans superhero Marvel dan DC sangat butuh superhero perempuan yang jadi MAIN LEAD. Dalam konteks apa pun, nggak cuma film superhero, kehadiran sosok perempuan yang eksistensi dan kemampuannya sejajar dengan pria harus kita pertahankan. :)

Unknown

Just an oddinary writer.

No comments:

Post a Comment