Sebelumnya mari kita luruskan.
Saya penggemar FILM superhero, tapi bukan pembaca komiknya. Dan saya nggak pernah mengklaim diri sebagai fans komik Marvel, saya selalu bilang saya sebatas penyuka film superhero. Saya suka berbagai jenis film tapi film superhero punya tempat spesial di hati saya. Jadi kalo ada orang-orang di luar sana yang suka menyerang fans film superhero dengan sebutan 'fake fans', 'not a true fans' atau whatever, save it. Saya bukan mencari restu supaya disebut fans sejati, saya cuma mau mengekspresikan kesukaan dan ketertarikan saya terhadap film superhero. :)
Nah, Sebagai penggemar film superhero, saya tertarik juga buat nonton Fantastic Four yang di-reboot setelah dua film pendahulunya rilis tahun 2005 dan dilanjut sekuel pada tahun 2007. Di Indonesia, Fantastic Four (F4) reboot ini bakal rilis tanggal 12 Agustus, tapi sejak screening dan rilis di Amerika minggu lalu pun saya udah ngikutin berita-berita dan review-nya.
Guess what: review-nya SADIS.
Iya, reviewnya sebagian besar jelek. Ada sih yang positif. Saya sendiri belum bisa mutusin karena belum nonton, makanya senapsaran banget nih. :))
Yang jelas, F4 sekarang disebut sebagai 'the worst reviewed Marvel superhero movie'.
Perlu diketahui juga bahwa even sejak F4 masih dalam proses produksi, jauh sebelum dirilis, film ini udah diberondong isu dan rumor negatif. Ada yang bilang (terutama Marvel comic fanboys) F4 reboot ini nggak mencerminkan film adaptasi komik Marvel sama sekali--dengan kata lain mereka merasa film ini nggak mencerminkan Fantastic Four yang mereka kenal dan sukai sejak mereka kecil.
Selain itu juga muncul kontroversi karena Johnny Storm (Human Torch) di sini diperankan oleh aktor berkebangsaan Amerika-Afrika, Michael B. Jordan. Padahal di dalam komik, Johnny Storm adalah seorang pria berambut pirang dan berkulit putih (di film F4 versi original, Human Torch diperankan oleh Chris Evans yang sekarang memerankan Captain America). Mereka yang kesel karena Human Torch nggak lagi berkulit putih sih ngakunya bukan bermaksud rasis, cuma nggak suka aja kalo karakter yang udah mereka kenal sejak kecil diubah identitasnya.
Tapi, yang paling memberatkan adalah rumor bahwa proses produksi F4 mengalami banyak masalah, salah satunya behaviour buruk sang sutradara, Josh Trank. Bahkan, katanya Fox Studio membatalkan beberapa action-set dan pekerja special effect, yang akibatnya adalah mengurangi kualitas film ini. Puncaknya, Fox sampai mendepak Trank waktu proses editing. Semua itu dilakukan Fox akibat behaviour Trank yang mengecewakan. Bahkan beberapa reporter menyimpulkan bahwa F4 reboot ini udah nggak bisa dibilang hasil buah pikiran Trank saking banyaknya yang 'dijagal' oleh Fox sejak awal produksi sampai editing. Tapi ini RUMOR, nggak bisa gitu aja dipegang sebagai fakta. Saya baca tentang rumor ini dari banyak sekali sumber, tapi salah satu sumber yang sempat merangkum beberapa info terkait rumor tersebut ada di sini nih: klik.
Sekarang ini faktanya adalah F4 dapet banyak review buruk dari kritikus dan penonton di Amerika. Film ini nggak bisa diterima oleh kebanyakan orang meskipun tetap ada yang memberi review positif juga.
Hmm... saya sendiri jadi makin nggak sabar pengen nonton F4 reboot karena pengen buktiin sendiri sebenernya film ini seperti apa. Apakah memang seburuk yang dibilang orang? Can't wait to see it with my own eyes.



No comments:
Post a Comment